Pasar briket batok kelapa di Luar negeri cukup menjanjikan, hal ini diungkapkan oleh Mentri Koperasi dan UMKM Teten Masduki "... soal briket dari tempurung kelapa dan gula semut, saya baru tahu kalau permintaannya dari luar negeri itu besar dan di Indonesia bisa diekspansi lagi".
Kurang lebih 4 tahun yang lalu, saya mengikuti sebuah seminar bisnis di Jakarta. Beberapa pengusaha sukses hadir di sana ada Founder Bukalapak, CEO Batik Trustme, di akhir sesi ada seorang profesor ahli kelapa yang memberikan penjelasan tentang potensi bisnis tanaman kelapa.
Profesor Wisnu Gardjito merupakan 1 dari 2 ahli kelapa di Indonesia yang masih hidup. Beliau mengungkapkan bahwa tanaman kelapa adalah emas hijau. Menurutnya, jenis tanaman ini adalah andalan Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang berada di khatulistiwa, Indonesia adalah penghasil kelapa utama di dunia. Begitu besar potensi ekonomi yang dapat diraih dari pengembangan kelapa hingga, menurutnya, pantas untuk disebut emas hijau.
Indonesia adalah negara dengan garis pantai terpanjang di Dunia, dan memang pantas negara yang paling besar potensinya untuk menjadi produsen kelapa dan produk olahan kelapa nomer 1 di Dunia. Prof Wisnu menambahkan dari pohon kelapa kita bisa menghasil 1600 produk olahan yang bisa dijual. Jadi, bukan cuma santan dan es kelapa ya hehe, 1600 produk.
Menteri Koperasi kita saat ini baru menyebutkan 1 produk saja yaitu briket batok kelapa. Beliau mendorong para pelaku UMKM dapat lebih serius menggarap bisnis briket batok kelapa ini.
Kondisi UMKM
Dikutip dari wartaekonomi, hasil pantauan di wilayah Sulawesi dan Jawa Barat, Kementrian Koperasi dan UMKM menyebutkan para pelaku usaha belum bisa memenuhi permintaan karena berbagai kondisi. Mulai dari kapasitas produksi, manajemen usaha, dll.
Kontribusi UMKM saat ini tercatat di angka 14.37% dari nilai total Ekspor Indonesia, hal ini patut kita syukuri dan terus dukung. Mengingat persaingan usaha di tingkat global cukup tinggi, apalagi dibukanya kran transaksi digital antar negara yang baru saja diresmikan oleh Bank Indonesia membuat keterbatasan transaksi dan mata uang hampir menjadi tidak terasa.
Semoga kondisi ini semakin membuka mata kita generasi muda agar mulai lebih tertarik memulai bisnis dari pada mencari lowongan ✌, tidak ada kata terlambat untuk memulai. Ayo kita bangun bisnis sekarang juga, UMKM, Startup, Digital preneur atau apapun bentuknya.