Membuka QRIS Indonesia ke Luar Negeri, Sebuah Gebrakan yang Perlu Disambut dengan Kewaspadaan.

Sejak SMA dulu guru kami sudah mewanti-wanti kami tentang perdagangan bebas di ASIA, mereka khawatir kebijakan perdagangan bebas di ASIA hanya menjadikan masyarakat Indonesia sebagai korban alias sebagai konsumen. Saat ini Nyata memang buktinya ekonomi Indonesia sampai saat ini masih mengandalkan sektor konsumsi bukan produksi.

Baru-baru ini Bank Indonesia (BI) telah meresmikan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) dan praresmi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Antarnegara ASEAN sebagai langkah lanjutan dalam memperluas jangkauan pembayaran QR Code Indonesian Standard.

Bank Indonesia menggandeng Bank of Thailand untuk melakukan uji coba pengembangan QRIS Antarnegara. Dengan begitu, orang Indonesia yang tengah melancong ke Thailand dan nantinya ke negara ASEAN lainnya tak perlu menukarkan uang ke money changer, tarik tunai di ATM negara tujuan, hingga menggunakan kartu kredit dengan biaya administrasi dan komisi yang dikenakan cukup tinggi. 

Uji coba QRIS Antarnegara saat ini baru dengan negara Thailand dengan menggandeng 11 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) seperti Link Aja, Shopeepay, Dana, Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia, hingga Telkom Indonesia. Sementara, bank settlement di Indonesia adalah BCA, BNI, dan BRI. Sedangkan bank settlement di Thailand dengan Bangkok Bank, Bank of Ayudhya, dan CIMB Thai.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih menekankan bahwa dengan menggunakan QRIS, masyarakat bisa dengan mudah berbelanja di negara lain. Misalnya warga Indonesia bisa berbelanja ke e-commerce Thailand dan membayar menggunakan QRIS, begitu juga sebaliknya.

Presiden Jokowi pun telah mengakuinya pada jumpa PERS pertemuan dengan pimpinan partai koalisi, bahwa saat ini memang ekonomi Indonesia di dominasi oleh konsumsi dalam negeri, beliau bercita-cita ingin mengubah hal tersebut dan menjadikan Indonesia negara produsen.

Pembukaan transaksi online antarnegeara melalui QRIS tentu perlu disambut baik, namun kecepatan teknologi pembayaran ini tentu kita perlu barengi dengan peningkatan produksi agar kita tidak terjebak pada euforia dan justru lebih menikmati belanja di luar negeri dari pada jualan ke luar negeri.

Selamat berakhir pekan, semoga bermanfaat. 🌈

Ahmad Alimuddin

Pegiat IT, pencinta startup. Pemrograman, Jaringan, Edukasi IT, makananku sehari-hari. Saat ini fokus kepada Pengembangan produk, product Management dan User Experience Research. Bapak dari 4 orang anak dari 1 istri :)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama