5 Tanda Lingkungan Kerja Toxic dan 5 Cara Mengatasinya

Lingkungan kerja bagi banyak orang adalah rumah kedua, orang-orang di tempat kita bekerja mungkin adalah yang paling banyak interaksinya dalam hidup kita. Karena itu lingkungan kerja yang baik tentu akan menentukan banyak hal dalam hidup kita, masa depan, kebahagiaan, kualitas hidup.

Karena pengaruhnya yang besar terhadap hidup kita, maka secara langsung kondisi rumah kedua akan mempengaruhi kondisi rumah pertama kita yang berisikan istri dan anak-anak kita. Oke ini penting untuk kita perhatikan lalu bagaimana selanjutnya? 

Pertama kita perlu identifikasi dulu apakah lingkungan kerja kita toxic. Coba ingat-ingat kembali apakah 5 tanda berikut ini ada pada lingkungan kerja anda :   

  1. Atasan otoriter. Banyak sekali atasan otoriter dan kadang memang diperlukan dalam beberapa aspek, namun jika terlalu otoriter ini yang membuat lingkungan kerja kita jadi toxic. Seperti apa cirinya? Tidak mau mendengar masukan dan selalu merasa caranya yang paling benar. Dia senang menggunakan kewenangannya dan menunjukkan bahwa dialah yang punya kendali. Dan mungkin jika anda sedang tidak masuk karena kurang sehat dia akan tetap menyuruh anda masuk atau kerja dari rumah, paling parahnya lagi di atas semua itu dia mengatakan 'kamu beruntung bisa kerja di sini'. Mengerikan.
  2. Selalu ada drama, politik atau intrik. Kita tidak bisa bekerja dengan tenang karena kebijakan-kebijakan yang diambil oleh atasan tidak berdasarkan pada kebaikan dan kemajuan perusahaan tapi ada politik atau intrik tertentu, di sisi lain terdapat kelompok-kelompok karyawan yang mendominasi dan mudah mempengaruhi kebijakan. Bully tidak hanya di sekolah dulu, tapi di tempat kerja juga terjadi bully.
  3. Banyak karyawan mempunyai perilaku buruk. Jika kita bekerja pada lingkungan kerja toxic, bisa dipastikan banyak karyawan yang tidak mempunyai semangat bekerja, malas-malasan, tidur diwaktu kerja, main game diwaktu kerja, ketika berpapasan tidak ada tegur sapa dan senyuman, datang kerja terlambat dan pulang kerja ontime. Bisa dipastikan bahkan tidak ada karyawan yang mengatakan "Aku senang dan bangga kerja di sini". Alhasil tingkat turnover tinggi.
  4. Tidak ada kejelasan dan kesempatan untuk berkembang. Kondisi di tempat kerja yang tidak memberikan informasi atau panduan yang jelas tentang bagaimana karyawan dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan, atau karir di perusahaan dapat menjadi tanda bahwa lingkungan kerja kita toxic. Jika kita tidak tahu atau tidak diberitahu atau sulit mendapatkan informasi yang jelas tentang bagaimana jenjang karir di perusahaan itu berarti perusahaan tidak memiliki konsep jelas dan tidak memikirkan karyawan dengan baik. Tidak ada kesempatan berkembang bisa juga diartikan keterampilan atau keahlian kita sebagai karyawan tidak bisa tersalurkan dengan baik, sehingga tentu kita merasa tidak dihargai.
  5. Komunikasi yang buruk dari atasan. Ketika kita bekerja tanpa feedback atas pekerjaan yang kita lakukan, instruksi yang tidak jelas, atasan hanya berkomunikasi dan memberikan instruksi via whatsapp, email, tanpa sama sekali tatap muka dan memberikan dukungan moril secara langsung. Hal ini bisa menjadi tanda bentuk komunikasi yang buruk dari atasan.

Setelah kita mengidentifikasi lingkungan kerja kita, maka beberapa tips ini dapat menjadi opsi yang bisa diaplikasikan pada lingkungan kerja kita. Tentu 5 tips berikut ini tidak mutlak harus dikerjakan semua, namun kita harus memilih dan mengambil langkah yang bijak serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di kantor kita masing-masing.

Berikut adalah 5 strategi yang dapat digunakan oleh karyawan untuk mengatasi lingkungan kerja buruk:

  1. Berbicara dengan atasan atau manajer: Jika Anda merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerja, pertama-tama Anda harus mencoba berbicara dengan atasan atau manajer. Cobalah untuk memperjelas masalah dan ajukan solusi untuk memperbaiki situasi tersebut.
  2. Temukan sumber dukungan: Temukan sumber dukungan di tempat kerja, seperti rekan kerja yang memiliki pandangan yang sama atau konsultan sumber daya manusia. Bicaralah dengan mereka tentang situasi Anda dan mintalah nasihat atau dukungan.
  3. Fokus pada hal-hal yang Anda kuasai: Fokus pada hal-hal yang Anda kuasai dan kembangkan keterampilan yang akan memperkuat karir Anda. Dengan fokus pada kemampuan Anda, Anda dapat meningkatkan keyakinan diri dan merasa lebih percaya diri di tempat kerja.
  4. Penuhi kewajiban Anda: Meskipun lingkungan kerja buruk dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja Anda, tetap penuhi kewajiban Anda di tempat kerja. Dengan menjalankan tugas Anda dengan baik, Anda dapat membuktikan kemampuan Anda dan meningkatkan kepercayaan diri Anda.
  5. Pertimbangkan opsi lain: Jika situasinya tidak membaik, pertimbangkan opsi lain, seperti mencari pekerjaan baru atau pindah ke departemen atau tim yang lebih sesuai. Namun, pastikan Anda mengevaluasi situasi dengan hati-hati dan memiliki rencana yang solid sebelum membuat keputusan besar seperti ini.  

Mudah-mudahan ulasan ini dapat membantu dan memiliki manfaat untuk kita dalam mengidentifikasi dan juga memberi solusi ketika menemukan situasi kerja toxic di lingkungan kerja.

Sumber : 


Ahmad Alimuddin

Pegiat IT, pencinta startup. Pemrograman, Jaringan, Edukasi IT, makananku sehari-hari. Saat ini fokus kepada Pengembangan produk, product Management dan User Experience Research. Bapak dari 4 orang anak dari 1 istri :)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama