Mo Salah dan Penyesalan


Keputusan wajib diambil seorang pemimpin, dalam hal ini Mo Salah sebagai kapten Tim Nasional Mesir. Keputusannya banyak dinyinyirin oleh netijen kelas elit sampai netijen kelas teri, katanya kekalahan Mesir disebabkan oleh keputusan sang bintang yang keliru. Ya, hanya karena keputusan keliru menyebabkan Mesir gagal jadi kampiun juara piala afrika untuk kedua kalinya, setelah pada final sebelumnya digagalkan kamerun.

Saya tidak percaya! Dan Mo Salah tidak perlu menyesal terhadap keputusan itu, dan Senegal memang pantas menjadi juara, permainannya lebih baik, lebih hidup, lebih menyerang, lebih semangat. lebih banyak menguasai bola, dan banyak lebih-lebih lainnya. 

Apa keputusan sang kapten yang dicela netijen?

Saat undian adu pinalti, wasit melempar sebuah koin yang undian tersebut dimenangkan oleh Mo Salah sehingga keputusan untuk memilih menendang pinalti duluan atau memilih kebobolan duluan ada di tangan sang kapten.

Dan sebagai penyerang Mo Salah memilih kebobolan lebih dulu dengan berkata kepada wasit 'save first'. Sang wasit sampai bertanya meyakinkannya, dan mo salah kembali mengangguk yakin dengan keputusannya.

Disini letak perbedaan pandangannya, Mo Salah yakin penjaga gawangnya bisa mengatasi tendangan pinalti pertama dari senegal dengan memilih 'Save First'. Ya.. Save First. Bukan kebobolan duluan. hehe.. 

Walaupun menurut pendapat saya, kemungkinan pinalti menjadi gol adalah 90%, ini menurut pendapat saya. Kalau menurut statistik seperti dirangkum oleh instatsport.com, sejak tahun 2009 telah dilakukan lebih dari 100.000 tendangan pinalti yang 75.49% menjadi gol, 17.57% berhasil diselamatkan oleh penjaga gawang, 4.07% bolanya nyeleweng and 2.87% terkena mistar/tiang gawang.

Memang jika dilihat dari statistik kemungkinan gol, keputusan Mo Salah adalah salah, atau bisa dikatakan bunuh diri, atau menyerahkannya pada 17.57% keajaiban, dan menghiraukan logika 75.49% kemenangan. Tapi keputusan adalah keputusan, dia salah tapi bukanlah sebuah hal yang patut disesalkan.

Para netijen dan media tidak pantas mengatakan Mo Salah harus menyesalkan keputusannya.

Jika melihat sepanjang pertandingan Abou Gabal, sang kiper mesir telah menjadi pahlawan bagi Mesir sebenarnya dengan melakukan lebih dari 5 penyelamatan penting dan melakukan save shoot 8 kali, jadi jelas Sang Kapten sangat yakin Gabal bisa melakukan penyelamatan pada tendangan pertama senegal dengan mengatakan 'Save First'.

Walaupun kepercayaannya kepada sang kiper tidak terbayar, keputusan adalah sebuah keputusan yang memiliki resiko dan resiko tersebut harus diambil dan dijalani oleh seluruh tim sepak bola Mesir dan seluruh rakyat mesir. Hehe...

Bravo Mo Salah, tetap semangaaat!!!

Ahmad Alimuddin

Pegiat IT, pencinta startup. Pemrograman, Jaringan, Edukasi IT, makananku sehari-hari. Saat ini fokus kepada Pengembangan produk, product Management dan User Experience Research. Bapak dari 4 orang anak dari 1 istri :)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama