Inovasi Apple Setelah ditinggal Steve Jobs


Di bawah kepemimpinan Steve Jobs, Apple merilis produk-produk keren yang trending pada masanya iMac (1998), iPod (2001), iPhone (2007), MacBook Air (2008), dan iPad (2010). Saat ini Apple dipimpin oleh CEO Tim Cook, banyak yang awalnya underestimate atau meremehkan kepemimpinan Tim di Apple.

Banyak juga yang menilai Apple akan berhenti berinovasi semenjak ditinggal oleh sang pendirinya yang iconic, Steve Jobs. Namun dugaan itu tidak sepenuhnya tepat, Apple terus mempertahankan budaya inovasi dalam perusahaannya yang sepertinya sudah mendarah daging.

Steve Jobs berhasil membawa meninggalkan budaya inovasi di perusahaan sebagai salah satu modal utama untuk berhasil keluar sebagai utama dari persaingan bisnis papan atas.

most valuable brand 2020 - forbes

Nyatanya Apple tetap bertahan dan terus mencengkram di posisi teratas klasemen brand paling bernilai di dunia, setidaknya sampai data tahun 2020 ini. Walaupun beberapa referensi saat ini menempatkan Apple di urutan kedua-ketiga, dibelakang Amazon, Google, atau Saudi Aramco.

Perbedaan dari metode pengukuran nilai sebuah brand, memang membuat posisi peringkat sebuah perusahaan berbeda-beda. Namun 1 fakta Apple tetap exist di 3 besar. Lalu inovasi apa saja yang membuat Apple tetap exist setelah di tinggal Steve Jobs?

Airpods


Apa sih airpods? headset wireless? Ya benar. Cuma entah kenapa para pengguna iPhone sangat keranjingan membeli benda ini. Kembali banyak yang mencibir di awal perkenalan Airpods ini.

Setahun berselang, Apple kesulitan memenuhi permintaan Airpods dari seluruh dunia bahkan setelah Apple meningkatkan produksnya. Keuntungan penjualan Airpods ini pun fenomenal, tersebut bahwa jika Airpods adalah perusahaan sendiri di luar Apple, maka Airpods tetap akan masuk ke daftar 500 perusahaan terbesar di Dunia

Apple M1

M1 merupakan processor buatan Apple berarsitektur ARM, dibuat setelah Apple dengan beraninya menceraikan Intel setelah hubungannya yang berlangsung mesra selama 15 tahun. Inovasi Intel yang kurang akhir-akhir ini membuat chip processornya tidak lagi menjadi pilihan Apple.

Apple menginginkan processor yang lebih kencang, sedangkan Intel sok jual mahal dan ingin Apple membayar lebih jika ingin processor yang lebih kencang, Intel merasa sudah cukup hebat.

Apple pun berinovasi mengeluarkan chipsetnya sendiri yaitu Apple M1. Dan mengejutkan, performanya jauh lebih baik dari processor x86 Intel.

Namun, Sudah cukupkah inovasi Apple oleh Tim Cook? Jika dibandingkan dengan inovasi steve jobs, memang belum ada apa-apanya. Jadi Apple pun masih harus waspada dan jangan pernah merasa besar, karena merasa besar itu berbahaya.

Ahmad Alimuddin

Pegiat IT, pencinta startup. Pemrograman, Jaringan, Edukasi IT, makananku sehari-hari. Saat ini fokus kepada Pengembangan produk, product Management dan User Experience Research. Bapak dari 4 orang anak dari 1 istri :)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama