Bukalapak mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka memiliki kemitraan baru dengan Google My Business, layanan berbasis internet untuk pemilik bisnis yang dioperasikan oleh Google. Kemitraan ini bertujuan untuk membantu pemilik kios yang menjadi bagian dari program Warung Mitra Bukalapak Bukalapak, di mana toko-toko kecil ini dapat menjual berbagai layanan digital kepada pelanggan lokal mereka.
Tautan ke Goole My Business berarti sekitar 95.000 kios kecil terdaftar di program Warung Mitra Bukalapak akan muncul di hasil pencarian Google termasuk Google Maps. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan adopsi teknologi digital di kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
“Kemitraan ini tidak hanya memfasilitasi pengguna internet untuk menemukan lokasi toko kecil terdekat, tetapi juga dapat meningkatkan volume transaksi di toko-toko ini. Pada saat yang sama, program ini dapat mengedukasi para pemilik kios tentang pentingnya teknologi digital yang dapat meningkatkan keterampilan mereka untuk bersaing di pasar yang sangat kompetitif, ”kata pendiri dan presiden Bukalapak Fajrin Rasyid dalam pernyataan persnya.
Menurut sebuah laporan oleh Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia yang juga dikutip dalam siaran pers Bukalapak, hanya 16,33% atau 9,61 juta dari 58,9 juta UMKM di Indonesia telah mengadopsi teknologi digital dalam praktik bisnis mereka. Menurut laporan Google-Temasek-Bain&Co 2019, ekonomi digital Indonesia diperkirakan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dan nilai pasar ekonomi digital kawasan itu diperkirakan akan berlipat tiga menjadi USD 300 miliar pada tahun 2025. Mendigitalkan proses bisnis UMKM dan meningkatkan produktivitasnya memainkan peran penting dalam mencapai target 2025.
Berita ini pertama kali dipublikasikan oleh KRAsia.
Tautan ke Goole My Business berarti sekitar 95.000 kios kecil terdaftar di program Warung Mitra Bukalapak akan muncul di hasil pencarian Google termasuk Google Maps. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan adopsi teknologi digital di kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
“Kemitraan ini tidak hanya memfasilitasi pengguna internet untuk menemukan lokasi toko kecil terdekat, tetapi juga dapat meningkatkan volume transaksi di toko-toko ini. Pada saat yang sama, program ini dapat mengedukasi para pemilik kios tentang pentingnya teknologi digital yang dapat meningkatkan keterampilan mereka untuk bersaing di pasar yang sangat kompetitif, ”kata pendiri dan presiden Bukalapak Fajrin Rasyid dalam pernyataan persnya.
Menurut sebuah laporan oleh Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia yang juga dikutip dalam siaran pers Bukalapak, hanya 16,33% atau 9,61 juta dari 58,9 juta UMKM di Indonesia telah mengadopsi teknologi digital dalam praktik bisnis mereka. Menurut laporan Google-Temasek-Bain&Co 2019, ekonomi digital Indonesia diperkirakan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dan nilai pasar ekonomi digital kawasan itu diperkirakan akan berlipat tiga menjadi USD 300 miliar pada tahun 2025. Mendigitalkan proses bisnis UMKM dan meningkatkan produktivitasnya memainkan peran penting dalam mencapai target 2025.
Berita ini pertama kali dipublikasikan oleh KRAsia.