100 Karyawan Bukalapak Dipecat, Tanggapan CEO Achmad Zaky?


Banyaknya berita beredar baik dimedia lokal dan internasional yang mengabarkan bahwa startup yang telah menyandang gelar "unicorn" ini mem-PHK 100 karyawannya. Apa yang sebenarnya terjadi? apakah ada hubungannya dengan isu resesi global yang telah menghantui banyak negara di dunia?


Menanggapi isu ini Chief Strategy Officer Teddy Oetomo mengatakan "Perusahaan menutup divisi smart retail dan internet of things, keduanya merupakan divisi riset (penelitian) dan bukan fokus utama bisnis Bukalapak".

Namun, pentupan divisi dan pengurangan karyawan tetaplah sebuah indikasi yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan sedang melakukan efisiensi. Ketika perusahaan melakukan efisiensi artinya modal yang dimiliki perusahaan sedang dalam kondisi tidak banyak artinya perusahaan menuju kondisi kolaps.

Tepis Isu Kolaps

Menepis berita kolapsnya unicorn e-commerce kedua setelah Tokopedia sang CEO berujar "Bukalapak ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih BEP (break even point) atau bahkan keuntungan dalam waktu dekat".

Apakah tekanan dari investor yang mulai kehabisan akal akibat aksi bakar duit terus menerus dan mulai menagih keuntungan? sehingga mendorong sang CEO terburu-buru ingin tutup poin diperjalanan 9 tahunnya.

Saham Mayoritas Lokal

Menurut informasi yang Eksplore dapatkan dari berbagai sumber Bukalapak merupakan salah satu unicorn yang saham mayoritasnya masih dipegang perusahaan lokal yaitu PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk. Hal ini terkonfirmasi dari pernyataan sang Achmad Zaky.

Zaky mengungkapkan, hingga saat ini Bukalapak adalah unicorn terakhir Indonesia yang jumlah sahamnya dimiliki secara signifikan oleh investor domestik Indonesia. Alumni ITB ini pun tetap bakal berikhtiar seperti itu, mempertahankan kepemilikan saham mayoritas lokal.

Mengetahui hal ini tentu kita bangsa Indonesia patut bangga dan turut menjaga karya anak bangsa yang masih bertahan kepemilikannya oleh bangsa sendiri, sebelum nantinya kita menyesal.

Ayo gunakan bukalapak sekarang juga!
Ahmad Alimuddin

Pegiat IT, pencinta startup. Pemrograman, Jaringan, Edukasi IT, makananku sehari-hari. Saat ini fokus kepada Pengembangan produk, product Management dan User Experience Research. Bapak dari 4 orang anak dari 1 istri :)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama