Gmail, Produk Inovatif Karya Karyawan Google

Gmail merupakan salah satu karya dan pemikiran karyawan Google bernama Paul Buchheit karyanya membuat Google dengan mudah melebarkan sayapnya melalui berbagai produk yang terintegrasi dengan Gmail. Sebut saja Android, Google+, Google Drive,Google Keep, Google Photos, Chorme, Youtube, dan banyak aplikasi Google lainnya yang terintegrasi menggunakan sebuah akun Gmail.

Produk utama Google adalah sebuah mesin pencarian alamat situs di Internet, dengan bantuannya kita dapat menjelajahi, mencari tahu segala hal yang ada di Internet. Namun sang CEO tidak menutup adanya inovasi atau ide yang disampaikan oleh karyawannya, sang CEO dapat menerima masukan.

Google tumbuh menjadi perusahaan raksasa dengan menjadi situs/produk yang paling banyak dikunjungi oleh setiap pengguna internet hampir di setiap negara. Perlahan, kita makin mengenal dan memanfaatkan karya Google untuk berbagai kebutuhan. Memang tidak sedikit produk Google yang gagal tumbuh, Google Talk, Picasa, Orkut, Google answer, Google Code, dll. Namun itu semua tidak membuat Google menutup inovasi atau ide baru, karena Google tumbuh dari inovasi, Google tumbuh dari ide dua orang mahasiswa, dan Google percaya bahwa inovasi atau ide bisa jadi keluar dari pemikiran orang lain bukan hanya dari dirinya. Youtube buktinya. Android buktinya. Gmail buktinya.

Kita belajar dari Yahoo, yang hanya menggantungkan berjalannya perusahaan dari inovasi dan ide-ide CEOnya. Kita belajar dari Yahoo, faktanya produk yang dihasilkan oleh Yahoo jauh tertinggal dari Google baik dari segi jumlah, teknologi dan penggunanya. Kita belajar dari kegagalan Yahoo dalam bersaing. Yahoo terpuruk, jatuh, dijual murah.

Kita belajar dari Nokia, yang keras kepala tidak mau menggunakan Android sebagai sistem operasinya. Kita belajar dari Nokia, yang angkuh berusaha membuat sistem operasi sendiri dan tidak bergabung dengan komunitas open source Android. Nokia terpuruk, jatuh, dilego oleh Microsoft dan pada akhirnya mau tidak mau menggunakan Android sebagai sistem operasinya juga.

Kita belajar dari ketiga contoh perusahaan di atas, Google yang mau mendengar masukan ide dan inovasi, Yahoo dan Nokia yang dengan percaya diri namun sombong tidak mau menerima inovasi. Karena 1 orang pintar yang sombong, akan kalah oleh 100 orang bodoh yang mau belajar.
Ahmad Alimuddin

Pegiat IT, pencinta startup. Pemrograman, Jaringan, Edukasi IT, makananku sehari-hari. Saat ini fokus kepada Pengembangan produk, product Management dan User Experience Research. Bapak dari 4 orang anak dari 1 istri :)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama