Virus Stuxnet, di akhir tahun 2010 ini nampaknya dunia cyber tercengangkan oleh terungkapnya fakta baru mengenai sebuah virus yang muncul dipertengahan tahun 2010 ini. Fakta baru apakah itu? yaitu tentang terungkapnya tujuan sesungguhnya sang pembuat virus yang bertujuan mensabotase Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Iran. Ini adalah sejarah baru dalam dunia Teknologi Informasi, bahwa pertama kalinya sebuah virus/worm sengaja dibuat dengan tujuan untuk menyusupi dan merusak sistem negara tertentu, bahwa pertama kalinya pihak tertentu dengan spesifik menargetkan sebuah sistem vital milik negara tertentu (IRAN), bahkan Kevin Hogan, senior director Symantec mengatakan 60% komputer di Iran telah terjangkit Stuxnet. Bagaimanakah cerita selengkapnya?
Virus Stuxnet adalah sebuah worm baru yang pertama kali terdeteksi pada Juni 2010 oleh sebuah perusahaan security Belarusia(negara pecahan Rusia), awalnya Stuxnet dikenal sebagai worm biasa yang cukup canggih namun belakangan diketahui bahwa Stuxnet adalah worm yang dibuat khusus untuk menyusupi sebuah sistem tertentu, sistem tersebut bernama supervisory control and data acquisition (SCADA).
Menurut laporan berita nytimes, virus ini mungkin telah merusak fasilitas nuklir Iran di Natanz, dan menyebabkan penundaan proses pembangunan PLTN Iran di Bushehr. Perusahaan digital security Russia Kaspersky Lab mengemukakan pendapatnya mengenai Stuxnet “Sebuah prototype (program) berbahaya yang dapat memicu dibuatnya senjata-senjata cyber lainnya yang pada akhirnya nanti dapat menimbulkan cyberwarfare!
Pendapat di atas memang benar adanya, kita mungkin tidak akan lupa sejarah Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang awalnya dipicu oleh serangan Jerman terhadap Polandia sehingga memicu negara-negara yang ada dipihak Polandia untuk membantu Polandia menyerang balik Jerman, sebaliknya sekutu-sekutu Jerman pun tidak tinggal diam.
Memang berbeda pemicu Perang Dunia I atau pun II dengan kasus Stuxnet ini, namun jika kita melihat konteksnya ada kesamaan. yaitu sama-sama terdapat penyerangan yang melibatkan dua negara dalam hal ini Iran dengan Israel, walaupun keterlibatan Israel masih dikaji terus namun penyelidikan memang ke arah sana.
Terlepas dari itu semua, saya melihat islam atau pun negara kita Indonesia yang notabenya adalah negara muslim terbesar di Dunia seharusnya dapat turut ambil bagian. Saya sebagai seorang muslim sesungguhnya merasa malu karena melihat negara lain yang nyata-nyata adalah musuh kita yaitu Israel sudah memiliki teknologi canggih yang digunakan untuk menyerang saudara kita di Iran sedangkan kita tidak bisa apa-apa! Teknologi kita tertinggal jauh dari musuh kita kawan!! Sampai kapan kita terus berpangku tangan?? Mari semangan belajar! Mari kita kejar ketertinggalan!
Virus Stuxnet adalah sebuah worm baru yang pertama kali terdeteksi pada Juni 2010 oleh sebuah perusahaan security Belarusia(negara pecahan Rusia), awalnya Stuxnet dikenal sebagai worm biasa yang cukup canggih namun belakangan diketahui bahwa Stuxnet adalah worm yang dibuat khusus untuk menyusupi sebuah sistem tertentu, sistem tersebut bernama supervisory control and data acquisition (SCADA).
Menurut laporan berita nytimes, virus ini mungkin telah merusak fasilitas nuklir Iran di Natanz, dan menyebabkan penundaan proses pembangunan PLTN Iran di Bushehr. Perusahaan digital security Russia Kaspersky Lab mengemukakan pendapatnya mengenai Stuxnet “Sebuah prototype (program) berbahaya yang dapat memicu dibuatnya senjata-senjata cyber lainnya yang pada akhirnya nanti dapat menimbulkan cyberwarfare!
Pendapat di atas memang benar adanya, kita mungkin tidak akan lupa sejarah Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang awalnya dipicu oleh serangan Jerman terhadap Polandia sehingga memicu negara-negara yang ada dipihak Polandia untuk membantu Polandia menyerang balik Jerman, sebaliknya sekutu-sekutu Jerman pun tidak tinggal diam.
Memang berbeda pemicu Perang Dunia I atau pun II dengan kasus Stuxnet ini, namun jika kita melihat konteksnya ada kesamaan. yaitu sama-sama terdapat penyerangan yang melibatkan dua negara dalam hal ini Iran dengan Israel, walaupun keterlibatan Israel masih dikaji terus namun penyelidikan memang ke arah sana.
Terlepas dari itu semua, saya melihat islam atau pun negara kita Indonesia yang notabenya adalah negara muslim terbesar di Dunia seharusnya dapat turut ambil bagian. Saya sebagai seorang muslim sesungguhnya merasa malu karena melihat negara lain yang nyata-nyata adalah musuh kita yaitu Israel sudah memiliki teknologi canggih yang digunakan untuk menyerang saudara kita di Iran sedangkan kita tidak bisa apa-apa! Teknologi kita tertinggal jauh dari musuh kita kawan!! Sampai kapan kita terus berpangku tangan?? Mari semangan belajar! Mari kita kejar ketertinggalan!