Bla bla bla ... as a Service

Its time to Microservices, its not time to Monolith.

Its time to #Short, its not time to #Long.

Its time to lightweight, its not time to heavyweight.

Its time to Fast, its not time to Slow.

Today 2021, where young people in worldwide control and dominate the world population. Young people its person who has an age between 17 to 35. Young people today love something simple, short, fast, lightweight and hate huge, heavyweight, Long in terms of product.

Sudah ya, capek mikirnya pakai bahasa inggris. 😺. Jadi intinya pada posting kali ini, gw mau bahas trend produk/layanan yang sedang trend saat ini. Yaitu Microservices.

Apa itu Microservices? 


Layanan mikro. UMKM. Kecil. Singkat. Cepat. Kebalikan dari kompleks, ribet, berat dan lambat. Kita sedang ngomongin layanan ya, kebutuhan konsumen pada tahun 2021 akan layanan cepat sangat penting. Didorong oleh kejenuhan pada layanan yang kompleks, ribet, berat dan lambat yang 10 tahun lalu mendominasi. Contoh simple.

Bank -> Dompet Digital (Dana, Gopay, Linkaja, dll), P2P Lending (Koinworks, Amartha, dll), Payment Gateway (Sevimapay, Midtrans, Xendit dll), Kredit online (Akulaku, Homecredit, Paylater dll), Jual beli mata uang dan banyak layanan lainnya.

What its that means? Layanan keuangan yang sebelumnya disediakan oleh Bank dengan lengkap mulai dari tabungan, pinjaman, metode pembayaran, dll bukan lagi menjadi pilihan utama generasi muda. Mereka yang lebih melek digital dan mempunyai sifat ingin coba-coba banyak menjatuhkan pilihannya kepada layanan yang to the point dan simple. 

Contoh jika mereka ingin pinjam uang mereka akan pilih koinworks, amartha, dll karena persyaratan simple tidak seperti di bank yang lebih rumit prosedurnya. Pengen beli barang secara kredit, pilihan jatuh kepada payleter, akulaku, dll dari pada memilih layanan kartu kredit yang disediakan oleh Bank.

Layanan Bank yang tadinya kompleks, banyak, dan berat. Dipecah menjadi layanan yang lebih kecil sederhana dan simple. Inilah peluang bisnis tahun 2021, di mana startup mulai tumbuh. Idenya sederhana, lihat saja layanan yang dimiliki oleh para perusahaan besar, contek, modifikasi dan upgrade sedikit secara digital, kasih nama dan buat startup baru.

Bla bla bla ... as a Service

Bahkan sekarang perusahaan besar berlomba membuat layanan mereka dedicated berdiri sendiri agar bisa membuat layanan spesifik dengan target konsumen yang spesifik juga. Layanan yang tadinya harus dibeli borongan sekarang dipecah dan dapat dibeli sesuai dengan kebutuhan + layanannya bisa dihentikan kapan saja alias sifatnya subscription (langganan) dan bisa dicoba dulu secara gratis (free trial)

Kita ambil contoh Microsoft

Big giant tech company, ini secara cepat merubah model bisnisnya dari menjual sistem operasi secara utuh dipecah menjadi layanan kecil-kecil seperti Intune, Active Directory, Remote Desktop, Office, dll Semua layanannya dibuat berlangganan yang dapat diputus kapan saja.

#Short Vs #Long

Its Tiktok Era right? No debate. Tiktok its short, lightweight and simple compare to instagram or youtube. Young people dominate and be ready for 2024.

So... do you ready for disrupt your own big service? And separate it to small piece of service? Try now before its too late. Its my opinion. Debate me in the comment below.

Ahmad Alimuddin

Pegiat IT, pencinta startup. Pemrograman, Jaringan, Edukasi IT, makananku sehari-hari. Saat ini fokus kepada Pengembangan produk, product Management dan User Experience Research. Bapak dari 4 orang anak dari 1 istri :)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama